Teh Alvina merupakan salah satu pasien yang menunjukkan perkembangan sangat signifikan dalam proses terapi yang dijalani. Empat bulan yang lalu Teh Alvina datang ke titik terapi MTHI di Jl Subang 29 Antapani Bandung untuk memulai terapi energi di Manajemen Terapi Holistik Indonesia dengan keraguan dan abses besar di pinggang akibat peradangan osteoarthritis. Hari ini beliau datang memberikan testimoni dengan penuh senyum dan menggunakan celana jeans.

Berikut penuturan Teh Alvina …

Referensi :
http://www.alodokter.com/osteoarthritis

Gejala-gejala Osteoarthritis

Gejala osteoarthritis umumnya berkembang secara perlahan-lahan dan semakin parah seiring waktu. Tingkat keparahan gejala penyakit ini bisa berbeda-beda pada tiap penderita serta lokasi sendi yang diserang.

Rasa sakit dan kaku pada sendi merupakan gejala utama osteoarthritis. Gejala ini bahkan bisa membuat penderita kesulitan untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Rasa sakit atau nyeri pada sendi biasanya akan muncul ketika sendi digerakkan dan sensasi kaku akan terasa setelah sendi tidak digerakkan untuk beberapa waktu, misalnya saat bangun pagi. Beberapa gejala lain yang mungkin menyertai adalah:

  • Kelenturan sendi yang menurun.
  • Sendi yang mudah nyeri.
  • Lemas otot dan massa otot yang berkurang.

Gejala-gejala tersebut bisa datang dan pergi atau terjadi secara terus-menerus. Kekambuhan ini mungkin bisa dipengaruhi oleh jenis aktivitas yang Anda jalani serta cuaca. Periksakanlah diri Anda ke dokter jika gejala-gejala osteoarthritis yang Anda alami tidak kunjung reda selama beberapa minggu. Pemeriksaan ini memungkinkan dokter untuk mengetahui penyebabnya jika belum terdiagnosis atau tingkat keparahannya jika sudah terdiagnosis.

Penyebab dan Faktor Risiko Osteoarthritis

Osteoarthritis menyebabkan tulang rawan mengalami kerusakan secara perlahan-lahan. Tulang rawan adalah jaringan ikat padat yang kenyal dan elastis. Jaringan ini menyelubungi ujung tulang pada persendian untuk melindunginya dari gesekan.

Penyebab kerusakan tulang rawan tersebut belum diketahui secara pasti. Tetapi ada beberapa faktor yang diduga bisa memicu kondisi itu, yaitu:

  • Usia. Risiko osteoarthritis akan meningkat seiring bertambahnya usia seseorang, khususnya bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun.
  • Jenis kelamin. Wanita lebih sering mengalami osteoarthritis dibandingkan pria.
  • Cedera pada sendi. Sendi yang mengalami cedera atau pernah menjalani operasi memiliki kemungkinan osteoarthritis yang lebih tinggi.
  • Obesitas. Berat badan yang berlebihan menambah beban pada sendi sehingga risiko osteoarthritis menjadi lebih tinggi.
  • Faktor keturunan. Risiko osteoarthritis diduga bisa diturunkan secara genetika.
  • Mengidap kondisi arthritis lain, misalnya penyakit asam urat atau rheumatoid arthritis.

Diagnosis Osteoarthritis

Tahap awal diagnosis osteoarthritis umumnya meliputi pemeriksaan fisik pada sendi yang terserang. Dokter akan memeriksa apakah ada pembengkakan serta batas gerakan sendi tersebut. Gejala-gejala dan riwayat kondisi kesehatan Anda juga akan ditanyakan oleh dokter.

X-ray, MRI scan, serta tes darah kemudian mungkin dianjurkan sebagai pemeriksaan yang lebih mendetail. Selain itu, langkah-langkah pemeriksaan ini berguna untuk:

  • Memeriksa kemungkinan adanya penyakit lain.
  • Memeriksa tingkat keparahan osteoarthritis yang dialami pasien.

Langkah Penanganan Osteoarthritis

Osteoarthritis termasuk kondisi yang tidak bisa disembuhkan. Penanganan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi gejala agar pasien bisa tetap beraktivitas dan menjalani kehidupan secara normal.

Gejala dari kondisi ini terkadang bisa berkurang secara perlahan-lahan seiring waktu. Gejala bisa ditangani dengan langkah sederhana seperti:

  • Menurunkan berat badan bagi pasien yang mengalami obesitas.
  • Rutin dalam berolahraga.
  • Menjalani terapi fisik dan/atau terapi okupasi.
  • Menggunakan alat khusus untuk membantu mengurangi rasa sakit saat pasien berdiri atau berjalan.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat pereda rasa sakit atau obat anti inflamasi non-steroid.

Jika langkah-langkah tersebut terbukti kurang efektif dan sendi cukup rusak, dokter mungkin akan menyarankan operasi. Prosedur ini dilakukan untuk memperbaiki, memperkuat, atau mengganti sendi agar pasien bisa lebih mudah bergerak.

Tertarik mendalami seluk beluk terapi energi dari
Manajemen Terapi Holistik Indonesia ?

Ikuti mthi di media sosial :
Facebook
https://facebook.com/mthiindonesia
Twitter
@mthiindonesia

Kontak Kami
[email protected]
0823-2028-0090 (wa)
0822-1777-7529 (wa)