Pelayanan Tulus dan Loyalitas Pasien

Genap satu bulan tim terapis Manajemen Terapi Holistik Indonesia (MTHI) membuka layanan di Event Car Free Day baik di Bandung maupun Bogor, Alhamdulillah di kedua kota layanan terapi mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat. Hal ini ditunjukkan dari jumlah pasien yang terus meningkat. Terapi di CFD Dago mencatat jumlah pasien yang menembus angka 100 orang, sementara di CFD Bogor tercatat 50 orang.

Suasana CFD Bogor, 18 September 2016.
pasien mencari stand terapi walau posisi kurang strategis

Akang dan Teteh terapis MTHI yang penuh semangat, salah satu faktor mengapa jumlah pasien dapat bertambah (dan inshaallah terus bertambah) setidaknya bergantung pada dua hal :

  1. Kemampuan terapi

  2. Pelayanan yang ramah dan berorientasi pada pasien

Kemampuan Terapi | Yang dimaksud dengan kemampuan terapi secara sederhana adalah : Apa benar terapi yang kita lakukan memberikan efek positif pada pasien ? pasien mungkin bersedia “mencoba” layanan terapi yang kita tawarkan, namun ingat bahwa kebutuhan dasar dari pasien adalah kebutuhan untuk menjadi lebih sehat. Jika kita tidak dapat menjawab ini maka tentunya pasien pada waktunya akan berhenti untuk diterapi.

Jika pasien dapat terbantu melalui terapi yang kita lakukan maka tentunya sangat mungkin ia akan mengabarkan pada rekan dan kerabatnya, sehingga jumlah pasien yang datang akan bertambah. Ingat juga berlaku kebalikannya, jika performa terapi kita tidak memberikan hasil yang dibutuhkan oleh pasien, maka tentunya ada kemunginan pasien tidak akan merekomendasikan terapi yang kita tawarkan.

Akang dan Teteh terapis yang penuh semangat. Uraian diatas untuk mengingatkan kita semua untuk terus berlatih mengolah energi dan memperluas wawasan kita mengenai penyakit dan cara terapinya. Sehingga dalam waktu terapi yang cukup singkat ( 5 sd 10 menit ) efek terapi yang kita berikan dapat terasa manfaatnya.

Ingat bahwa saat kita terjun memberikan layanan terapi terutama di area publik dengan membawa nama MTHI, maka kita bersama memiliki kewajiban untuk menguatkan nama MTHI. Jadi, mari berlatih dan perdalam terus keilmuan terapi. Jumlah pasien yang makin bertambah artinya amanah yang bertambah pula, dan kewajiban kita untuk lebih meningkatkan diri.

CFD Dago Bandung 18 September 2016, Depan Geulis Boutique Hotel

Pelayanan yang ramah | Seiring dengan jumlah pasien yang bertambah, maka antrian merupakan hal yang tidak dapat dihindari.

Apa yang dapat membuat seorang pasien rela mengantri ?

Selain manfaat dari terapi, layanan yang ramah dan responsif memegang peranan penting. Akan selalu ada pasien yang kesal  dan protes karena telah mengantri satu jam, atau pasien yang membatalkan terapi saat menunggu, atau stimulan ‘negatif’ lainnya.

Perlu kita ingat bersama bahwa pilihan yang kita pilih sebagai pelayan pasien mensyaratkan kita untung menurunkan ego kita sebagai terapis dan memaklumi pasien.

Jika berbicara “hak” maka mungkin terapislah yang lebih memiliki hak untuk bermuka masam dan kesal karena telah berdiri sejak pukul 07.00 pagi, malam sebelumnya sengaja berlatih mempersiapkan diri, dan telah mulai menyiapkan air sebagai media terapi sebelum matahari menampakkan sinarnya. Sementara pasien “hanya” menunggu 60 menit. TAPI sebagai terapis kita akan mengesampingkan segala “hak untuk kesal” dan menggantikannya dengan senyum yang ramah dan tulus. Itu adalah konsekuensi dari pilihan yang kita ambil sebagai terapis.

Pelayanan yang berorientasi pada pasien | Secara sederhana : lebih jeli dan peka melihat situasi dan mengambil inisiatif untuk memulai.

  • Sapalah pasien terlebih dahulu
  • Usahakan untuk mengingat nama da keluhan pasien
  • Tanyakan apa yang dirasakan oleh pasien dan perbaikan apa yang telah dirasakan dari minggu ke minggu.
  • Dengarkan pasien
  • Saat kita hendak berbicara dengan terapis lain, mintalah ijin dari pasien yang sedang diterapi
  • Minta juga ijin pasien jika (terpaksa) perlu mengangkat telepon

Dan hal – hal kecil dan sederhana lain. Tempatkan diri kita pada posisi pasien dan tanyakan : apa yang kita perlu dan bisa lakukan untuk membuat pasien merasa nyaman dan diperhatikan.

Akang dan teteh yang lembut hatinya, mari kita coba terapkan tips dan etika terapis yang dipaparkan diatas. Semoga dari minggu satu ke minggu lainnya kita secara bertahap menjadi terapis – terapis yang lebih baik sehingga kepercayaan yang telah diberikan oleh pasien pada kita dapat bertransformasi menjadi loyalitas.

join-telegram-mthi