Kepada semua pengamal energi, Ingat bahwa ada yang Maha Mengatur.
Kita jangan menjadi ujub, sombong, atau takabur ketika pasien menjadi sembuh atau mengalami kemajuan di dalam kesehatannya. Meskipun kita menuliskan kata Alhamdulillah, tapi jika di dalam diri ada sedikit saja rasa bangga, atau bahkan sedikit saja rasa sombong, itu akan membuat hambatan hambatan di dalam energy. Beban berupa rasa sombong dan kebanggaan tersebut membuat meskipun tidak diperlihatkan, akan menghambat akselerasi energi.
Di dalam membantu semua orang yang mesti dibantu. Ketika terjadi kegagalan di dalam membantu, ingatlah, bahwa setiap usaha ikhlas tidak ada yang sia sia. Janganlah menjadi frustrasi atau menjadi turun semangat. Tetap semangat di dalam keikhlasan.
Ikhlas seperti kertas putih bersih dimana akan sangat mudah ditulisi. Biarkanlah Sang Maha Pencipta yang membimbing energi. Kuncinya di tidak ada beban alias ikhlas,  biarkanlah Sang Maha Pencipta yang membimbing. Karena Sang Maha Pencipta itu lebih dekat dari urat nadi.
Ketika manusia sudah waktunya melepaskan diri dari casing (tubuh), atau ketika kita sudah bantu casing orang itu untuk meregenerasi tapi masih tetap casing itu tidak memenuhi syarat untuk ditinggali RUH karena satu hal dan lain sebab,  atau karena orang tersebut memang sudah waktunya melepaskan diri dari casing, terimalah dengan ikhlas pula.
Tetap semangat di dalam IKHLAS.