Artikel Terkait

Kisah Mengenai Autisi, Anak Syurga.

Dituturkan oleh Rian Marhamah

Kali ini saya ingin bercerita mengenai anak saya yang berkebutuhan khusus, Autism yang bernama Kei Muhammad Shiddiq (laki-laki) yang lahir pada 6 April 2011. Kondisi kehamilan dan melahirkan semuanya normal, tidak ada yang aneh dan spesial, Perkembangan sampai usia 1 tahun pun semuanya normal sesuai dengan milestone .

Cerita dimulai ketika anak berusia 1 tahun, dia mengalami panas tinggi 40 derajat celcius selama 2 minggu. Sudah dirawat di RS cek darah setiap hari hasil lab semuanya baik. Di RS anak terus dikasih antibiotik intra vena sehari 3x. Padahal kalau tidak ada masalah bakteri buat apa dikasih antibiotik … ??

Setelah 2  minggu di RS kami memutuskan untuk pulang karena anak tidak ada perubahan suhu badan turun hanya karena efek obat, ketika efek obat habis panas naik lagi. Di rumah kami mengupayakan kesembuhannya dengan cara tradisional saja, pakai rempah, kompres, minum banyak dan lain-lain. Alhamdulillah anak kami berangsur membaik.

Beberapa minggu setelah itu saya amati banyak terjadi perubahan di perkembangannya terutama motori halus dan perkembangan bahasanya.

Anak jadi lebih sensitif, terus-terusan bergerak, bahasanya tidak bertambah bahkan cenderung hilang, cuek, susah dipanggil, memainkan mainan tidak semestinya, sangat pemilih dalam jenis / tekstur makanan dan lain-lain.

Kemudian sayapun menemui dokter anak tumbuh kembang dengan keluhan anak belum bisa bicara. Setelah melalui berbagai tes di usia 18 bulan anak saya di diagnosa ADD, Speech delay.

Terapi demi terapi kami jalani dan saya lihat perkembangannya merayap sekali. Saya memutuskan pindah RS untuk didiagnosa lebih lanjut. Diagnosa baru dari RS berikutnya adalah ADHD, Hyperaktif Speech Delay, lalu terapi pun kami lanjutkan dan tambahkan.

Ketika Usia 3 tahun kembali dilakukan diagnosa ulang dan hasilnya adalah Autism dengan gejala penyerta Hiperaktif dan speech delay.

Setelah mendapatkan diagnosa yang baru kami mulai melakukan  protokol yang seharusnya diterapkan untuk menangani autisi ini, Daftar terapi pun bertambah banyak.

Saya lebih mendalami lagi permasalahan autisi ini, dan ternyata sangat kompleks, melebar kemana-mana.

Yang paling utama adalah kesehatan, problem utama mereka adalah kesehatan pencernaan, ketika pencernaannya sangat bermasalah maka semua kena imbasnya karena semua mempengaruhi otak. Istilah “your gut is your second brain” itu sangat benar.

Perilaku adalah Output dari otak dan otak dipengaruhi oleh apa yang mencapainya. Ketika otak tidak mendapatkan apa yang dibutuhkannya terjadilah masalah dalam perilaku, jadi  perilaku bermasalah mencerminkan ususnya bermasalah, Inipun sama halnya dengan orang yang stress alzhaimer dan perilaku menyimpang lainnya, Mikrobiome dalam tubuh tidak seimbang.

Perbaikan pencernaan yang saya lakukan adalah dengan memberinya suplemen, probiotik dan prebiotik, Fish Oil, Olive Oil dan herbal lainnya yang mendukung

Pemberian supplement ini tidak bisa disama-ratakan pada setiap autisi karena kasus mereka berbeda-beda, tingkat alergi makanan, sensitifitas, reaksi tubuh mereka berbeda-beda jadi ada baiknya orangtua melakukan pengamatan sendiri terhadap anaknya. Buatkan Food diary untuk lebih mengetahui secara jelas jenis alergi/ reaksi mereka terhadap suatu makanan/ supplement. Sebenarnya tes alergi makanan dapat dilakukan di lab, tetapi itu hanya garis besarnya saja.

Setelah mengetahui jenis alergi,orang tua sebaiknya melakukan rotasi dan eliminasi makanan tersebut. Jika sangat besar pengaruhnya ke perilaku dan kesehatan maka eliminasi saja, jika pengaruhnya sedikit maka lakukan rotasi jauh. Pengamatan detail sangat diperlukan dalam hal ini.

Begitupun dengan suplementasi dan terapi, tidak setiap supplement dan terapi cocok untuk setiap autisi ,  dalam hal ini orang tua membutuhkan pendampingan para ahli baik itu dokter, psikolog maupun therapist.

Sekarang anak saya berusia 8 tahun, Alhamdulillah sudah bisa bersekolah di sekolah inklusi, dia diberi guru pendamping untuk membantunya dalam “menterjemahkan “ apa yang terjadi di lingkungan sekolah. Perjalanan kami masih panjang, isyaallah kami nikmati perjalanan ini, membersamai anak syurga adalah hal yang luar biasa.