Pertama kali saya mengenal Manajemen Terapi Holistik Indonesia (MTHI) yaitu di tahun 2007. Saat itu istri saya menderita magh kronis dan saya memiliki ritme jantung dibawah rata-rata (tidak normal). Menurut dokter yang merawat istri, saya diharuskan minum obat jantung seumur hidup. Sesuatu yang “WOW” dalam pikiran saya saat itu, terbayang betapa ‘membosankannya’ harus mengonsumsi  obat jantung seumur hidup.

Saya dan istri kemudian datang ke titik terapi MTHI di Jl subang 29 Antapani Bandung untuk menjalani terapi rutin dengan frekuensi 3 kali seminggu. Tidak sampai  1 tahun menjalani terapi, istri menjalani check-up sementara saya mengambil tes EKG. Hasilnya Alhamdulillah, jatung saya telah memiliki ritme yang normal dan istri dinyatakan sehat.

Semuanya karena ijin dan karunia Allah swt, setelah dinyatan sehat saya mulai mengikuti latihan di kelas terapis dan mengamalkan ilmu yang saya dapatkan untuk menolong sesama di lingkungan masyarakat dan tempat saya bekerja.

Untuk menjadi seorang terapis memerlukan komitmen, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kita memerlukan pengorbanan tertama waktu dan tenaga untuk berlatih. Banyak hal menyenangkan ketika kita berlatih bersama, bersilaturahim dengan teman – teman, bertukar pendapat dan pengalaman selama menerapi di lapangan, dan bahkan urusan bisnis.

Kegiatan saya saat ini adalah sebagai teaga pengajar di sebuah sekolah swasta full day di Kota Bandung dan sebagai tenaga terapis dengan titik terapi berada di Gang Kasturi 1 No. 142/136 RT 03 RW 10, Depan Mesjid Nurul Huda, Jl Ibrahim Adjie Bandung