Terapi MTHI Untuk Ambeien / Wasir

Bagaimana pengobatan untuk ambeien ?

Ambeien atau wasir merupakan pembengkakan pada hemoroid (struktur vascular/ pembuluh darah dalam saluran anus) yang biasanya terjadi akibat adanya radang di bagian saluran pencernaan bawah. Namun yang perlu diperhatikan, terdapat juga suatu kasus lain yang hampir serupa dengan ambeien yang disebut fistula ani. Fistula ani adalah abses di sekitar bagian anal hingga ke daerah anus yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri atau virus.

Perbedaannya adalah ambeien terjadi akibat pembengkakan jaringan yang rata-rata disebabkan oleh pola makan yang kurang baik, sedangkan fistula disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dan biasanya terdapat lebih dari satu abses.

Pengobatan yang dilakukan adalah pengobatan ambeien dan pemulih infeksi, serta lakukan terapi di sekitar perut bawah dan tulang ekor. Air terapi juga dapat dibasuhkan di sekitar pembengkakan atau infeksi untuk mempercepat proses pemulihan.

Selain itu pasien dapat membuat ramuan tradisional dengan menggunakan daun wungu atau handeuleum untuk mengobati ambeien, dengan cara sebagai berikut:

  1. Masak air hingga mendidih
  2. Setelah mendidih, matikan kompor
  3. Masukan 7 lembar daun wungu yang sudah dicuci bersih
  4. Tutup dan diamkan selama 5 menit kemudian saring airnya
  5. Minum ramuan sebelum makan, dapat dicampur dengan madu atau pemanis alami lainnya.

handeleum

Daun handeuleum dapat digunakan sebagai obat wasir karena banyak mengandung senyawa flavonoid yang bersifat antinflamasi sehingga mampu mengurangi peradangan, nyeri dan pendarahan pada anus. Selain itu juga mengandung unsur kimia, antara lain alkaloid, flavonoid, glikosid, steroid, serta zat alami yang mempunyai sifat melunakkan tinja, sekaligus yang membantu memperlancar pengeluaran tinja.

Untuk pengobatan ambeien bagi diri sendiri dapat dilakukan dengan cara posisi kaki di atas seperti sikap lilin pada gerakan senam lantai, kemudian salurkan dan putarkan energi di sekitar perut bawah dan tulang ekor.

Sumber :
– Manajemen Terapi Holistik Indonesia
– Wikipedia
– alodokter.com
– Gambar : google
– Written by Uwi (@umi_uwi)

join-telegram-mthi

Ambeien / Wasir

wasir-mthi

Fistula Ani
Sumber alodokter.com

Nyeri pada anus dan terdapat lendir atau darah saat buang air besar, bisa jadi itu gejala fistula ani.

Fistula ani adalah bahasa medis untuk saluran yang terbentuk dan mungkin terinfeksi antara bagian akhir usus yakni antara rektum sampai lubang anus dan kulit di sekitar lubang anus.

Waspadai jika Anda mengalami hal-hal berikut. Bisa jadi ini adalah gejala fistula ani:

  • Iritasi kulit di sekitar anus.
  • Rasa sakit yang terus menerus dan sangat mengganggu saat duduk, bergerak, batuk, atau buang air besar.
  • Terdapat lendir atau darah yang keluar saat buang air besar.

Penyebab Utama Fistula Ani

Pada umumnya fistula ani disebabkan oleh infeksi pada kelenjar anus yang menyebabkan timbulnya penumpukan nanah. Fistula ani kemudian  membentuk saluran di bawah permukaan kulit yang terhubung pada kelenjar yang terinfeksi. Jika tidak dapat kering dengan sendirinya, nanah tersebut harus dikeluarkan dengan melakukan operasi.

Fistula ani dapat dikategorikan dalam berbagai jenis tergantung kondisi dan posisinya. Ada yang rendah atau tinggi. Hal ini tergantung seberapa dekat posisinya dengan otot-otot sphincter atau kumpulan otot pada ujung anus. Ada juga yang kompleks atau sederhana, tergantung apakah hanya terdapat satu saluran fistula atau ada jaringan yang saling terhubung.

Pada umumnya terdapat dua penyebab utama fistula ani, yaitu:

Infeksi pada anus

Kondisi ini umumnya disertai abses atau penumpukan nanah pada anus. Nanah biasanya muncul setelah kelenjar kecil dalam anus terinfeksi bakteri. Kondisi ini sering terjadi pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah. Jika fistula Anda disertai nanah, maka biasanya tubuh Anda akan mengalami demam tinggi, lemas dan merasa lelah.

Peradangan pada usus

Fistula ani juga dapat disebabkan oleh komplikasi dan gangguan pada usus besar yang diakibatkan oleh beberapa kondisi berikut ini:

  • Divertikulitis atau infeksi pada kantong kecil pada bagian samping usus besar.
  • Penyakit Crohn yaitu kondisi kronis yang menyebabkan inflamasi pada dinding sistem pencernaan.

Penyebab lainnya

Fistula ani juga bisa disebabkan oleh kondisi-kondisi lain, seperti:

  • Kanker anorektum.
  • Tuberkolosis karena bakteri yang menginfeksi paru dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
  • Penyakit menular seksual seperti sifilis dan klamidia.
  • Komplikasi akibat operasi.
  • Bawaan lahir.

Mengatasi Fistula Ani

Setelah berkonsultasi ke dokter umum, Anda mungkin akan dirujuk ke dokter bedah pencernaan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter spesialis akan melakukan pemeriksaan fisik dan anus dengan proktoskopi, yaitu teleskop untuk melihat ke dalam anus. Jika memang diduga terdapat fistula, dokter akan menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan endosonografi, magnetic resonance imaging (MRI) scan, ataupun computerised tomography (CT) scan.

Penanganan fistula ani umumnya dilakukan dengan melakukan operasi dan jenis operasinya tergantung pada posisi fistula. Berikut beberapa jenis operasi yang biasa dilakukan untuk menangani fistula ani:

  • Fistulotomi. Prosedur yang diterapkan pada sekitar 90% kasus fistula ani dilakukan dengan membuka seluruh fistula untuk mengeluarkan isinya.
  • Teknik seton. Seton adalah seutas benang yang ditempatkan di dalam saluran fistula. Teknik ini dilakukan jika pasien berisiko tinggi mengalami inkontinensia. Kondisi ini dapat terjadi ketika fistula melintasi otot sphincter atau kumpulan otot pada ujung anus.
  • Prosedur advancement flap. Advancement flap adalah bagian jaringan yang dipindahkan dari anus atau kulit di sekitar anus.
  • Penyumbat bioprostetik adalah penyumbat berbentuk kerucut yang dibuat dari jaringan tubuh manusia. Sumbatan ini digunakan untuk menutup saluran pada fistula.

Setelah melakukan operasi, Anda sebaiknya mengenakan pakaian longgar dan duduk menggunakan bantal hingga luka operasi sembuh. Umumnya untuk penyembuhan membutuhkan waktu kurang lebih 6 minggu. Pada minggu-minggu pertama, bekas luka mungkin akan mengeluarkan darah dan cairan, jadi sebaiknya gunakan pembalut atau handuk kecil pada celana dalam.

Selain itu dokter mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen dan pencahar untuk membantu buang air besar.

Risiko komplikasi yang timbul setelah opersi fistula ani berbeda-beda, tergantung pada jenis prosedur yang dilakukan. Ada pun risiko komplikasi yang mungkin terjadi adalah infeksi, inkontinensia usus, kondisi fistula ani kembali terjadi.

Setelah operasi, umumnya pasien sudah dapat langsung pulang dan tidak membutuhkan konsumsi antibiotik. Namun segera periksakan diri Anda jika setelah operasi mengalami komplikasi seperti demam tinggi, mual, infeksi, susah buang air kecil, nyeri dan bengkak, serta konstipasi.

fistula